Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Deadline Bukan Musibah! Jadikan Alat Agar Karier Cepat Naik



Deadline Bukan Musibah

Gagal penuhi deadline pekerjaan, siap-siap kena musibah. Sekali dua kali mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi kalau selalu berulang terus-terusan, ujungnya sangsi berat menanti didepan untuk kita.
Masih berasa ringan kalau sekadar kena teguran langsung dari pimpinan atau atasan kita. Tinggal bagaimana kita menghadapi dan menyikapi teguran tersebut. Akan tetapi, kalau sanksinya bonus dipotong atau tunjangan? Alamat berantakan rencana-rencana keuangan yang sudah kita disusun.
Bayang-bayang sanksi berat bila gagal penuhi deadline ini yang bikin suasana kerja tidak tenang. Pikiran jadi kacau yang pada akhirnya mengundang stres. Mereka yang sudah dikejar-kejar deadline rata-rata mudah tersulut emosi. Hingga menimbulkan perselisihan yang tidak perlu antara sesama teman sejawat.

Perlu dimengerti, kerja dan deadline itu satu paket. Bagai Romeo dan Juliet, keduanya tidak mungkin dipisahkan. Bekerja dengan deadline sebenarnya hal yang biasa buat yang kerja kantoran.
Tinggal menyikapi deadline itu bukan momok menakutkan. Terapkan sudut pandang yang berbeda. Intinya, tanamkan perspektif baru pada diri kita, bahwa deadline itu merupakan salah satu alat untuk mempercepat proses jenjang karier kita. Jangan hanya dilihat dari sisi negatifnya.

Baca Juga : Ide Bisnis Kecil Terbaik, Mimpi Atau Realita




Akan tetapi tentu saja menyelesaikan pekerjaan tepat waktu pasti menuntut skill yang mumpuni. Agar kerjaan selesai tepat waktu sambil tetap menunjukkan performa terbaik pada hasilnya.

Inilah Skill skill yang secara tak langsung bakal terasah dengan baik ketika berhubungan sama deadline pekerjaan kita :

Berpikir bahwa deadline itu beban, ada yang salah dengan etos kerja-mu

Bedakan Tingkat Kesulitan

Tiap tugas yang didelegasikan Pimpinan pasti punya level kesulitan yang berbeda. Masih ingat pesan dan saran bapak dan ibu guru di sekolah ketika ujian? Benar, kerjakan soal-soal yang mudah dulu.
Saran tersebut bisa diterapkan di dunia kerja. Ukurlah tingkat kesulitan masing-masing tugas. Setelah itu tentukan prioritas mana yang dikerjakan dulu. Cara ini memudahkan kita memperkirakan waktu penyelesaian. Waktu pun tak terbuang percuma.
Secara tak langsung juga melatih kita bekerja secara terorganisir. Akan tetapi untuk hal ini tiap orang punya gaya menyikapi deadline masing-masing. Mengerjakan pekerjaan tersulit baru kemudian yang paling mudah atau sebaliknya. Tinggal kita menentukan style kita bekerja menyelesaikan deadline, mana yang paling nyaman untuk kita lakukan.




Lebih Fokus


Deadline bisa membantu seseorang lebih fokus pada pekerjaan. Pada akhirnya akan menumbuhkan tabiat baru dalam bekerja. Misalnya, dulu suka habiskan waktu stalking akun sosmed orang atau berselancar didunia maya, akan tapi setelah kena deadline berubah jadi tertib dalam bekerja.
Begitu sudah fokus sama pekerjaan, konsentrasi pun bakal mengikuti. Tanpa disadari, fokus dan konsentrasi jadi formula jitu bereskan pekerjaan. Pikiran jadi lebih jernih dan tugas-tugas itu tak menjadi beban yang memberatkan. Deadline pun tercapai dengan sempurna.

Waktu Tak Perlu Dikejar, Bekerjalah Sesuai Standar Operating Prosedure

Bekerja dengan Rencana Matang
Bekerjalah dengan baik bagai seorang profesional jangan monoton tanpa warna. Kebanyakan orang bekerja secara monoton yaitu bekerja secara mekanis yang hanya melakukan satu aktivitas berulang-ulang terus menerus sampai jam kerja berakhir.

Baca Juga : Pedoman Memulai Bisnis Online

Maka itu, perlu melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan rencana yang kita bangun. Selain hemat waktu, perencanaan ini juga menjadi patokan dalam menetapkan performa kerja. Alangkah baiknya kalau rencana kerja ini juga diinformasikan ke atasan. Sehingga atasan juga me-recognize proses bekerja kita.

Berani Menolak

Pekerjaan itu enggak akan pernah habis. Hidup bukan melulu bekerja. Jadi jangan sampai diperbudak pekerjaan. Begitu pekerjaan sudah overload, maka perlu mengingatkan pimpinan.
Jangan sampaikan penolakan secara extream. Komunikasikan dengan pimpinan kalau kita sedang fokus mengerjakan pekerjaan yang perlu dikerjakan segera karena deadline sudah dekat. Pimpinan yang baik akan mempertimbangkan pemberian tugas tambahan tersebut atau memberikan tambahan waktu untuk kurun waktu tertentu.
Di samping itu, kemampuan mengatakan tidak ini juga berlaku saat mendapat tawaran kongkow-kongkow dari rekan kerja. Penolakan ini lebih karena alasan profesional.

Kecerdasan meningkat

Kerja dengan bayang-bayang deadline ternyata menguntungkan. Dalam kondisi terjepit dan kepepet, secara alamiah otak akan berputar keras cari solusi. Lantaran otak diajak ‘olahraga’, praktis kecerdasan pun meningkat. Ini seperti efek domino.

Baca Juga : 8 Tips Pemasaran Untuk Usaha Kecil

Lantaran terbiasa berpikir keras ini yang pada akhirnya membuat seseorang lebih ‘kaya pengalaman’. Jam terbangnya tinggi. Meski belum ada penelitian ilmiah sih seberapa signifikan kecerdasan seseorang naik ketika dikasih deadline. Yang jelas, orang lebih kreatif mencari jalan keluar.

Menapaki tangga karier sampai puncak, siapa yang gak mau

Perspektif macam inilah yang perlu ditanamkan di kepala. Deadline itu enggak selamanya musibah. Sebaliknya, ketika sanggup melewati masa-masa genting begini, justru terlihat talenta sesungguhnya.
Syukur-syukur bos dan rekan kerja juga ikut mengagumi kemampuan kita mengatasi deadline pekerjaan. Tak tertutup kemungkinan besok-besok mendapat amanat baru yang berarti jabatan baru. Dan ujung-ujungnya, gaji baru dong.

selamat Bekerja dan Tetap Semangat

Post a Comment for "Deadline Bukan Musibah! Jadikan Alat Agar Karier Cepat Naik"